PELITANEWS.CO - Pegiat media sosial Rudi S Kamri menilai, pernyataan Ketua Majelis Syura Partai Ummat, Amien Rais, yang meyakini adanya upa...
PELITANEWS.CO - Pegiat media sosial Rudi S Kamri menilai, pernyataan Ketua Majelis Syura Partai Ummat, Amien Rais, yang meyakini adanya upaya rezim untuk meminggirkan umat Islam serta melakukan Islamofobia justru bisa memecah belah umat Islam di tanah air.
Rudi menyebut Amien Rais sengaja memprovokasi umat muslim dengan ucapan yang menyudutkan Presiden Jokowi. Dia mengklaim, orang-orang yang beragama Islam masih baik-baik saja, tidak seperti yang digambarkan eks pendiri PAN tersebut.
"Ini menurut saya kegeeran yang ngawur dan provokasi, yang menurut saya tidak pada tempatnya. Justru menurut saya Amien Rais ini sedang memecah belah umat Islam sendiri," ujar Rudi, dikutip dari Kanal Anak Bangsa, Selasa (28/2/2023).
"Sampai sejauh ini saya melihat di era Pak Jokowi umat Islam baik-baik saja. Negara sedang bertumbuh maju dan itu dinafikan oleh Amien Rais," imbuhnya.
Menurut Rudi S Kamri, umat muslim tidak pernah terpinggirkan di bawah kekuasaan Jokowi. Buktinya, sebagian besar petinggi lembaga negara memeluk agama Islam dan negara tidak pernah menghalang-halangi rakyatnya untuk beribadah.
"Nah kalau di Indonesia di mananya kelompok Islam di marginalisasi? Kemudian di mananya kelompok Islam mengalami diskriminasi. Islamophobia siapa yang melakukan? negara tidak pernah memerintah tidak pernah kita-kita semua tidak pernah melakukan politik islamophobia," pungkasnya.
Sebelumnya, Amien mengatakan adanya upaya untuk meminggirkan umat Islam meski secara populasi umat Islam mendominasi.
"Secara angka, jelas muslim itu 88%. Tapi, kalau kami lihat, ada upaya terutama dari rezim yang berkuasa untuk meminggirkan umat Islam yang tidak streamline, yang tidak bisa menjadi setrika, supaya kemudian hanya bilang iya terus dengan kemauan penguasa rezim," kata dia, dikutip dari YouTube Akbar Faisal Uncencored, Minggu (26/2/2023).
Dia meliha bagaimana kritik yang dilontarkan umat Muslim cepat sekali mendapat reaksi publik untuk dicari-cari kesalahannya.
"Jadi, mengapa saya sangat sensitif, karena sudah dibuat marginal dan ditambah lagi ada unsur Islamophobia," tambahnya.
S: Konten Jatim
