PELITANEWS.CO - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi sosok yang tak tersorot saat momen HUT ke-50 PDI Perjuangan, Selasa (10/1/2022)...
PELITANEWS.CO - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi sosok yang tak tersorot saat momen HUT ke-50 PDI Perjuangan, Selasa (10/1/2022).
Nama Ganjar juga tak sedikit pun disebut Megawati saat berpidato selama 1,5 jam.
Ganjar juga tak mendapatkan perlakuan spesial sebagaimana elite-elite partai lainnya.
Bahkan ia tak mendapatkan potongan tumpeng dari Megawati.
Padahal nama Ganjar digadang-gadang sebagai kandidat calon presiden (capres) terkuat PDI Perjuangan pada Pemilu 2024.
Namun sekali lagi kehadiran Ganjar di acara tersebut terasa biasa-biasa saja.
Duduk Berimpitan
Ganjar duduk di barisan ketiga, ia tak mendapatkan kursi spesial.
Mengenakan baju kebanggan merah bergambar banteng kebesaran PDI, Gubernur Jawa Tengah itu duduk berimpitan bersama kader-kader lainnya.
Di barisan pertama ditempati pejabat negara diantaranya Presiden Jokowi, Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Megawati.
Selain itu ada juga Sekjen PDI-P Hasto Krisyanto, putra-putri Megawati, Puan Maharani dan Prananda Prabowo.
Selain itu, ada sejumlah kader PDI-P di Kabinet Indonesia Maju seperti Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, hingga Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Reformasi, dan Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas.
Sementara, di baris kedua, terlihat sejumlah menteri Jokowi di antaranya Menteri Perikanan dan Kelautan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, hingga Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.
Ganjar tampak duduk di barisan ketiga, bersebelahan dengan Ketua DPD PDI-P Provinsi Jambi Edi Purwanto dan kader-kader lainnya.
Nama Ganjar tak sedikit pun disebut oleh Megawati saat pidato selama satu jam setengah.
Padahal banyak nama kader partai yang disebut oleh Megawati saat menyampaikan pidato tersebut.
Misalnya nama kader yang sempat disinggung diantaranya Sekjen Hasto Kristiyanto, Menpan RB Abdullah Azwar Anas, Mensos Tri Rismaharini, hingga mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo.
Bahkan, Megawati sempat menyinggung Tasdi, mantan Bupati Purbalingga yang dipecat PDI-P karena terjerat kasus korupsi pada medio 2018 lalu. Mega sampai menitikkan air mata ketika mengingat Tasdi.
"Ada sopir truk dia bisa jadi bupati karena dicintai rakyat, namanya Tasdi. Itu bonding-nya," kata Megawati sambil menangis.
Sejumlah menteri juga sempat disebut namanya, mulai dari Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi hingga Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.
Tak Dapat Tumpeng
Pada penghujung acara, Megawati memimpin pemotongan tumpeng.
Sejumlah pejabat negara dan elite PDI-P dipanggil untuk naik ke panggung bersama Ketua Umum.
Mereka yakni Presiden Jokowi, Ma'ruf Amin, Puan Maharani, Prananda Prabowo, Hasto Kristiyanto, Pramono Anung, dan Olly Dondokambey.
Tak ada sosok Ganjar Pranowo. Megawati memberikan potongan tumpeng pertama buat Jokowi.
Lalu, potongan kedua diberikan untuk Ma'ruf Amin.
Mereka lantas berfoto bersama di atas panggung sebelum turun dan duduk kembali di kursi masing-masing.
Ganjar dijagokan menjadi capres yang diusung PDI Perjuangan pada Pilpres 2024.
Sebab Gubernur Jawa Tengah itu memiliki elektabilitas tinggi.
Namanya selalu menempati pada urutan pertama diberbagai lembaga survei.
Namun meski memiliki modal besar itu, PDI Perjuangan masih enggan mengumumkan pencapresan.
Bahkan pada moemn itu Megawati menegaskan keputusan soal capres dan cawapres Pemilu 2024 berada di tangan Megawati sebagai pimpinan tertinggi partai.
Namun demikian, PDI-P hingga kini masih enggan bicara pencapresan.
Telah ditegaskan berulang kali, keputusan soal capres dan cawapres Pemilu 2024 berada di tangan Megawati sebagai pimpinan tertinggi partai.
HUT ke-50 PDI-P semula digadang-gadang menjadi momen deklarasi capres partai banteng. Namun, hingga acara berakhir, tak ada satu pun nama yang disinggung sebagai kandidat RI-1 dari "partai wong cilik" itu.
"Sekarang nungguin (pengumuman nama capres), enggak ada, ini urusan gue!" kata Megawati disambut tepuk tangan riuh kader.
"Saya ketua umum terpilih di kongres partai sebagai institusi tertinggi partai, maka oleh kongres partai diberikanlah kepada ketua umum terpilih hak prerogratif untuk menentukan siapa yang akan dicalonkan," katanya lagi.
Sementara, Ganjar sendiri tampak tak ambil pusing soal pencapresan.
Sebagaimana titah Megawati, Ganjar bilang, semua pihak harus bersabar menanti keputusan ketua umum PDI-P.
"Ya, Bu Mega sudah menyampaikan kan? Sabar," tuturnya ditemui usai acara.
S: SRIPOKU.COM