PELITANEWS.CO - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menuai berbagai kritikan pedas usai memutuskan untuk mencopot sejumlah...
PELITANEWS.CO - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menuai berbagai kritikan pedas usai memutuskan untuk mencopot sejumlah pejabat di Ibu Kota.
Namun, keputusan Heru Budi mendapatkan pembelaan dari anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan (PDIP), Gilbert Simanjuntak.
Hal ini diungkapkan Gilbert Simanjuntak dalam tayangan YouTube Indonesia Lawyers Club. Dalam tayangan tersebut, Gilbert Simanjuntak membeberkan bahwa ada kesalahan fatal yang dilakukan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 3 bulan sebelum lengser.
Kesalahan fatal itu diungkit saat membela Heru Budi yang sering dipojokkan karena kebijakan yang diambilnya. Padahal, kata Gilbert Simanjuntak, kebijakan-kebijakan yang diambil Heru Budi merupakan sebuah proses yang normal dalam pemerintahan dan bukan hal yang bermasalah.
"Tidak ada yang masalah di sini. Yang masalah adalah karena kita bikin masalah. Ini sebuah proses yang normal," ungkap Gilbert Simanjuntak dikutip NewsWorthy dari tayangan YouTube Indonesia Lawyers Club, Kamis (5/1).
Lanjut, Gilbert Simanjuntak juga mengatakan bahwa tidak adanya yang menunjukkan Heru Budi sengaja menghapus jejak Anies di DKI Jakarta, termasuk soal pencopotan pejabat DKI.
Kemudian ia mulai memaparkan kesalahan fatal Anies 3 bulan sebelum lengser.
"Kalau dikatakan upaya (menghapus), lalu kemudian mengganti Dirut BUMD mau dikatakan itu masalah, tidak ada yang masalah. Anies tiga bulan sebelum habis dia ganti tuh. Tiga bulan sebelum habis. Itu lebih fatal lagi," papar Gilbert Simanjuntak.
Lebih lanjut, ia berpendapat bahwa tindakan Heru mengganti timnya merupakan hal yang wajar dan hal tersebut berlaku di banyak tempat.
"Kalau pejabat baru mengganti timnya, ya wajar-wajar saja. Siapa yang melarang. Di manapun pejabat baru akan ganti tim," imbuhnya.
Adapun pejabat yang dicopot Heru yaitu jajaran PT Jakpro, Komisaris PT LRT Jakarta, Direktur Utama MRT Jakarta hingga Sekda DKI Jakarta.
S: WE NewsWorthy