PELITANEWS.CO - KOMISI Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) rampung memeriksa enam dari tujuh ajudan Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen F...
PELITANEWS.CO - KOMISI Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) rampung memeriksa enam dari tujuh ajudan Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo. Pemeriksaan berlangsung selama delapan jam dari sekitar pukul 10.00 WIB hingga 18.00 WIB.
"Sejumlah orang diperiksa secara terpisah atau tidak dalam yang ruangan sama. Ini penting untuk dapat kekayaan informasi yg diperlukan terkait peristiwa," kata Komisioner Komnas HAM Choirul Anam di kantornya, Selasa, 26 Juli 2022.
Choirul mengungkapkan Komnas HAM menanyakan sejumlah hal kepada seluruh ajudan. Pertama, terkait peristiwa tewasnya Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat (J).
"Itu pasti kami dalami dan kami minta mereka menggambar posisi-posisinya," ujar dia.
Hal kedua ialah soal spektrum peristiwa sebelum hari H baku tembak pada Jumat, 8 Juli 2022. Spektrum yang dimaksud berupa suasana emosional yang terjadi.
"Misalnya pakai bercanda-bercanda, tertawa, atau tegang. Ternyata beberapa orang bilang tertawa-tertawa," papar Choirul.
Choirul menuturkan hal ketiga yang ditanyakan soal spektrum waktu yang lebih luas. Komnas HAM bertanya soal kegiatan ajudan saat berada di Magelang, Jawa Tengah.
"Mereka ngapain saja, pakai baju apa, ditanya detail dan lengkap," tutur dia.
Hal beriktunya, yakni sekuens hubungan antarajudan Ferdy. Termasuk menanyakan karakter masing-masing ajudan.
"Untuk melihat apa yang terjadi dan background apa yang terjadi di sekuens peristiwa," jelas Choirul.
Selain itu, Komnas HAM mendalami hubungan seluruh ajudan dengan Brigadir J. Kemudian menanyakan hubungan masing-masing ajudan dengan Ferdy dan istri Ferdy, Putri Candrawathi.
"Karena keluarga (Brigadir J) bilang Pak Sambok dan Ibu Putri orang baik," ucap Choirul. (OL-4)
S:Media Indonesia