PELITANEWS.CO - Gelombang pengunduran diri pengurus sayap Partai Demokrat makin menjadi. Di Kota Bandung, Sekretaris, pengurus dan kader DP...
PELITANEWS.CO - Gelombang pengunduran diri pengurus sayap Partai Demokrat makin menjadi. Di Kota Bandung, Sekretaris, pengurus dan kader DPC Partai Demokrat, ramai-ramai mengundurkan diri.
Mereka mencopot, mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) dan membakar uniform sebagai bentuk kekesalan.
Pengunduran diri itu berawal dari hasil keputusan DPP Demokrat dalam musyawarah cabang serentak, yang memenangkan calon ketua terpilih dengan dukungan suara minoritas.
Keputusan DPP yang disampaikan kepada ketua terpilih itu diterima pekan lalu. Menyikapi keputusan itu Sekretaris Insan Muda Demokrat Indinesia (IMDI) Kota Bandung Rio Firdiansyah, diikuti pengurus sayap partai lainnya, sepakat beramai-ramai mengundurkan diri.
"Saya beserta jajaran pengurus lainnya mulai hari ini, bertempat di kantor DPC Partai Demokrat, mengundurkan diri dari keanggotaan Partai Demokrat," kata Rio saat memberikan keterangan pers di kantor DPC Partai Demokrat Kota Bandung, Jumat (22/7/2022).
Dalam pernyataannya, Rio yang juga Wakil Sekretaris KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia) Kota Bandung ini menilai, Partai Demokrat sudah tidak lagi sejalan dengan prinsip awal generasi muda yang mengusung demokrasi.
"Sudah tidak ada lagi demokrasi, tidak ada lagi pendidikan politik yang diharapkan kaum milenial di Partai Demokrat. Sudah tidak ada lagi idealisme politik. Yang ada hanyalah politik kepentingan dan politik transaksional," tegasnya.
"Sikap DPP itu menciderai demokrasi. Padahal, saya masuk Demokrat dengan niatan tulus. Tidak ada kepatutan dan kepantasan lagi bagi kami berada di Partai Demokrat," ujarnya.
Usai memberikan pernyataan pengunduran diri, pengurus IMDI kader Demokrat, melepaskan almamater, kaos dan atribut Partai Demokrat lainnya, mengumpulkan dan membakarnya beramai-ramai di depan kantor DPC Partai Demokrat Kota Bandung.
Aksi bakar atribut dilakukan kader karena kecewa dengan sikap DPP diduga merestui pelaksanaan Musyawarah Cabang (Muscab) serentak di Kota Bandung yang cacat hukum.
Para kader awalnya mengutarakan rasa kecewa atas kepemimpinan DPP Partai Demokrat, sebagai pelaksana musyawarah yang tidak demokratis.
S:RM.ID