PELITANEWS.CO - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memberikan komentar terkait tak adanya tradisi menyemprot sampanye d...
PELITANEWS.CO - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memberikan komentar terkait tak adanya tradisi menyemprot sampanye di atas podium MotoGP Mandalika.
Susi menyebut bahwa tradisi menyemprot sampanye seharusnya diperbolehkan.
Sebab, menurut Susi hal tersebut merupakan tanda kegembiaraan yang sudah biasa dalam event-event seperti MotoGP.
“Semestinya diperbolehkan. Hal ini kegembiraan yang sudah biasa dalam event-event seperti itu,” tulis Susi dalam cuitan akun Twitternya.
Secara umum, di MotoGP, selebrasi tiga tempat pertama di podium dengan sampanye bukanlah hal baru.
Ketika tiga peringkat teratas menerima piala di podium, mereka akan disajikan dengan botol sampanye besar.
Tiga pebalap yang berhasil naik ke podium teratas kemudian akan merayakannya dengan menyemprotkan sampanye dari botol tersebut sebagai bentuk kegembiraan.
Sebagaimana dilansir dari Kompastv. Selasa, 22 Maret 2022, tradisi sampanye di podium tersebut tidak terlihat di seri MotoGP Mandalika 2022.
Sebenarnya, juara kedua MotoGP Mandalika, Fabio Quartararo sudah mengambil botol sampanye dan akan melakukan tradisi seperti biasanya, tetapi langkah pembalap asal Prancis itu dihentikan oleh petugas MotoGP.
Sementara itu, juara MotoGP Mandalika Miguel Oliveira dan podium ketiga Johan Zarco langsung memberikan botol sampanya kepada kru mekanik.
Namun, ini bukanlah hal yang aneh dan pertama kalinya terjadi di ajang MotoGp.
Perayaan sampanye juga tidak diadakan di negara-negara mayoritas Muslim, seperti Qatar, tempat penyelenggaraan MotoGP.
Namun, di MotoGP Qatar 2022, ditemukan bahwa panitia telah mengganti sampanye dengan minuman bersoda.
S:Makassar terkini