PELITANEWS.CO - Pegiat media sosial, Chusnul Chotimah menanggapi berita soal Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat (PD), Andi Mallarang...
PELITANEWS.CO - Pegiat media sosial, Chusnul Chotimah menanggapi berita soal Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat (PD), Andi Mallarangeng yang memuji-muji Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY.
Chusnul Chotimah menyinggung soal koruptor yang masih dipelihara oleh Cikeas karena kemampuan menjilatnya yang luar biasa.
“Koruptor yang masih dipelihara sama Cikeas, kenapa? Karena menjiIatnya luar biasa. Betul ga pak SBY, AHY?” kata Chusnul Chotimah melalui akun Twitter pribadinya pada Kamis, 10 Februari 2022.
Bersama pernyataannya, Chusnul Chotimah melampirkan berita berjudul “Andi Mallarangeng: AHY Lost Jakarta, tapi Gain Indonesia”.
Dilansir dari berita Detik News tersebut, Sekretaris Andi Mallarangeng berbicara soal modal bagus AHY dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Andi Mallarangeng menyebut bahwa elektabilitas AHY dalam beberapa survei mengalami tren kenaikan.
Hal tersebut ia sampaikan dalam acara diskusi virtual kerja sama detikcom dengan Total Politik bertema “Jagoan Capres dari Parpol, Bisa Apa?” pada Rabu, 9 Februari 2022.
“Jadi kita harap akhir tahun 2022 atau awal tahun 2023 sudah siap bersaing di papan atas lah kalau kita anggap AHY sekarang ini papan tengah, makanya bisa jadi kuda hitam nanti dan mudah-mudahan akhir tahun atau awal tahun depan paling tidak mampu bersaing di papan atas,” katanya.
Andi Mallarangeng menyoroti bahwa tidak ada kader Demokrat yang elektabilitasnya melebihi AHY sebagai Ketua Umum.
“Kalau yang lain kan yang digadang-gadang justru lebih rendah dari kader mereka yang tidak berada di kepengurusan teras dari partai tersebut. Kalau Demokrat kita bersyukur bahwa kita punya ketum yang muda,” ujarnya.
Lebih lanjut, Andi Mallarangeng menyinggung soal AHY yang kalah di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta lalu.
Menurutnya, meskipun AHY kalah di DKI Jakarta, elektabilitas AHY naik karena pendukungnya tersebar di seluruh Indonesia.
“Itu yang menarik dari AHY ketika dia kalah dari Pilkada DKI tapi surveinya secara nasional naik. Jadi kalau kita bilang he lost DKI but he gain Indonesia. Ini menarik surveinya melebar ke seluruh Indonesia. Sehingga seluruh Indonesia bukan hanya di DKI,” kata Andi Mallarangeng.
“Kalau lihat sebaran di survei dukungan AHY itu di seluruh Indonesia merata, sehingga bisa dapat kadang-kadang 5%, 6%, 7%, kadang-kadang 8% tergantung dari survei yang mana, ini bagi saya modal,” tambahnya.
Andi Mallarangeng lantas membandingkan hasil survei AHY dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang dinilai mayoritas pendukungnya hanya di Jawa Tengah.
Selain itu, ia juga menyinggung nama Kepala Staf Kepala Presiden (KSP), Moeldoko yang diketahui sempat berkonflik dengan Demokrat.
“Sebagai Ketum PD tidak ada kader Demokrat lain yang lebih tinggi, apalagi jika dibandingkan dengan Moeldoko, ada nggak survei Moeldoko?” katanya.
S:Makassar terkini