PELITANEWS.CO - Tagar ‘Tangkap Eko Kuntadhi‘ kini tengah menjadi trending topic di media sosial. Terkait sosok pegiat media sosial itu, net...
PELITANEWS.CO - Tagar ‘Tangkap Eko Kuntadhi‘ kini tengah menjadi trending topic di media sosial. Terkait sosok pegiat media sosial itu, netizen pun mengungkit pernyataan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla alias JK.
Dilihat dari daftar trending topic di media sosial Twitter, Kamis 13 Januari 2022, hingga pukul 13.28 WIB tagar ‘Tangkap Eko Kuntadhi‘ menempati urutan teratas dengan jumlah kicauan sebanyak 4.802 cuitan.
Salah satu netizen yang menggaungkan tagar tersebut yakni pengguna akun Kadri12310. Dalam narasi kicauannya, ia mengungkit pernyataan Jusuf Kalla (JK) soal buzzer.
Menurut pernyataan JK dalam narasi unggahan netizen itu, wakil presiden ke-10 dan ke-12 itu menilai yang menjadi sumber kekacauan negara saat ini adalah buzzer dan bukan ulama.
“Yang menjadi sumber kekacauan saat ini adalah para BUZZERp (yg dibayar negara). Bukan ULAMA. (YUSUF KALLA),” cuit netizen Kadri12310 sembari menyertakan tagar ‘Tangkap Eko Kuntadhi‘.
Diwartakan sebelumnya, beberapa waktu lalu beredar sebuah video perbincangan yang memperlihatkan mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla alias JK menyebut buzzer lebih banyak menghasut dan melontarkan fitnah dibanding ulama.
Dalam video itu, awalnya JK menyebut bahwa tidak ada dai atau pendakwah yang menghasut. Menurutnya, buzzer lah yang lebih banyak melakukan perbuatan itu.
“Siapa sih dai-dai luar yang menghasut? Gak ada. Cuma lebih banyak yang menghasut yah buzzer-buzzer itu jauh lebih banyak,” ujar Jusuf Kalla.
Jusuf Kalla pun mengatakan, dibanding ulama, buzzer lebih banyak melontarkan fitnah maupun caci maki terhadap orang lain.
“Yang fitnah-fitnah itu dibanding ulama yang buzzer-buzzer itu memfitnah-fitnah, memaki-maki luar biasa,” ungkapnya.
Lebih lanjut, JK pun menyebut sumber kekacauan di negara Indonesia bukanlah ulama melainkan buzzer.
“Jadi tolonglah siapa yang bisa memperbaiki itu. Itu sumber segala kekacauan, buzzer-buzzer itu,” tegasnya.
S:Makassar terkini