PELITANEWS.CO - Anggota DPR RI Komisi I Fadli Zon mengatakan bahwa banyak lembaga survei yang menilai indeks demokrasi di Indonesia turun d...
PELITANEWS.CO - Anggota DPR RI Komisi I Fadli Zon mengatakan bahwa banyak lembaga survei yang menilai indeks demokrasi di Indonesia turun drastis.
Hal tersebut disebutkan dalam rangka memberikan kritik kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada akhir tahun 2021.
Beberapa lembaga tersebut, yakni LP3ES, The Economist Intelligence Unit (EIU), Varieties of Democracy (V-Dem) Institute, serta IDEA (International Institute for Democracy and Electoral Assistance).
“Seluruh laporan lembaga-lembaga itu memberi nilai rendah bagi perkembangan demokrasi di Indonesia,” ujar Faldi Zon kepada GenPI.co, Sabtu (1/1).
Tidak hanya itu, Fadli Zon menilai hal ini bisa menciptakan keraguan banyak orang pada prospek konsolidasi demokrasi di Indonesia.
“Para akademisi dan aktivis kian banyak menyuarakan keprihatinan bahwa demokrasi Indonesia akan semakin mundur, bahkan sedang memutar arah kembali pada otoritarianisme,” katanya.
Dirinya lantas memberikan catatan dan alasan mengapa terjadi kemunduran demokrasi dan terjadinya terkonsolidasi kekuasaan oligarki di Indonesia sepanjang tahun 2021.
“Pertama, terberangusnya kebebasan sipil. Sepanjang tahun 2021, kita mencatat ada sejumlah peristiwa menonjol terkait dengan persoalan ini,” katanya.
Salah satu kasus yang disorotnya yakni, pemanggilan BEM UI oleh pihak rektorat setelah memberikan kiritik dan menjuluki Jokowi sebagai ‘King of Lip Service’.
“Selain itu, ada pula kasus kriminalisasi seniman mural yang berani mengkritik presiden dan pemerintah. Ini menunjukkan kian sempitnya ruang bagi ekspresi politik dan sikap kritis,” imbuhnya.
Terlebih lagi, menurut Fadli, angka kriminalisasi terhadap warga negara, jurnalis dan aktivis dengan menggunakan pasal-pasal karet UU ITE juga terus meluas.(*)
S:GenPI.co