PELITANEWS.CO - Anggota Poros Nasional Pemberantasan Korupsi (PNPK), Marwan Batubara mengaku mendapat serangan dari pendukung Ahok terkait ...
PELITANEWS.CO - Anggota Poros Nasional Pemberantasan Korupsi (PNPK), Marwan Batubara mengaku mendapat serangan dari pendukung Ahok terkait buku yang diterbitkannya.
Buku tersebut berjudul "Usut Tuntas Dugaan KORUPSI AHOK Menuntut Keadilan untuk Rakyat".
Awalnya, Marwan Batubara mengatakan bahwa dia harus mencetak ulang buku tersebut.
Tidak hanya versi cetak, buku yang membeberkan dugaan maling uang rakyat Ahok itu juga tersedia dalam versi PDF.
"Iya, jadi ini (bukunya) terpaksa dicetak ulang karena sudah habis tapi dulu cukup banyak kita cetak ya, dan PDF-nya juga sudah beredar cukup luas lah," ucap Marwan Batubara.
Dia pun menegaskan siap mempertanggungjawabkan seluruh isi buku yang ditulisnya tersebut.
"Oh iya, dan kalau memang ini bermasalah karena terbitnya, toh sejak 2017 ini tertulis beredar terbuka, PDF juga menyebar ke mana-mana, kalau ada fitnah di sana ya silakan aja tuntut, gugat, begitu," tutur Marwan Batubara.
Akan tetapi dia mengaku sampai saat ini yang diterimanya hanya sekadar perundungan dari para pendukung Ahok.
"Tapi yang ada saya cuma dibully aja, diancam-ancam oleh pendukung Ahok," ucap Marwan Batubara.
Mendapat serangan dari pendukung Ahok, dia pun tidak tinggal diam dan balik menantang mereka.
"Ya saya bilang 'silakan anda kalau memang menganggap Ahok itu bersih, gugat aja saya, saya siap, saya layani' tapi tidak ada sampai saat ini," ujar Marwan Batubara, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube Hersubeno Point, Minggu, 9 Januari 2022.
Sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena dugaan kasus maling uang rakyat.
Ahok dituding melakukan 7 tindak pidana yang berkaitan dengan maling uang rakyat saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Ada pun laporan tersebut diajukan pada Kamis, 6 Januari 2022 kemarin yang berisi sangkaan aktivitas rampok uang rakyat di sejumlah proyek seperti reklamasi teluk Jakarta, RS Sumber Waras, lahan di Taman BMW, hingga dana CSR.***
S:Pikiran Rakyat