PELITANEWS.CO - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengusulkan kenaikan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) dari Rp2,9 triliun menjadi Rp3,...
PELITANEWS.CO - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengusulkan kenaikan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) dari Rp2,9 triliun menjadi Rp3,1 triliun. Hal itu dikemukakan Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) saat rapat membahas revisi Kementerian Dalam Negeri atas dokumen APBD 2022 yang disahkan akhir tahun lalu.
Permintaan Anies tak disetujui anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI, Mujiyono. Pemprov DKI beralasan penambahan anggaran BTT selain untuk penanganan covid-19, untuk menambah pos anggaran gaji pekerja kontrak atau penyedia jasa layanan perorangan (PJLP).
Anggaran gaji harus ditambah sebagai konsekuensi revisi Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI 2022. UMP Ibu Kota naik dari Rp4,4 juta menjadi 4,6 juta.
Mujiyono menegaskan anggaran BTT hanya untuk kepentingan mendesak. Ia menyampaikan penambahan gaji PJLP bisa didapat dari Belanja Pegawai.
"Tidak bisa BTT dialihkan ke situ. Belanja pegawai saja dilimpahkan," ungkap Mujiyono dilansir dari Media Indonesia, Jakarta, Kamis, 6 Januari 2021.
Ia menilai usulan kenaikan BTT sulit untuk disetujui DPRD. Sebab, usulan itu disampaikan di luar rapat paripurna pengesahan APBD.
Anggota Fraksi Partai Demokrat itu meminta Anies mengkaji kembali usulan tersebut. Anies bisa mengambil tambahan anggaran dari pos yang lain.
"Kita nggak sempat naikkan (lagi) karena APBD keburu berproses di akhir tahun. Makanya kemarin menyesuaikan di rapat Banggar, pendapatan dinaikkan, beberapa program di-cut, salah satunya hibah dilarikan ke mana? Buat nambah penyesuaian anggaran untuk penyesuaian UMP Rp4,4 juta," ujar Mujiyono.
S:Medcom