PELITANEWS.CO - Presidential threshold atau ambang batas 20 persen pencalonan presiden hingga kini masih menjadi perdebatan serius bagi pol...
PELITANEWS.CO - Presidential threshold atau ambang batas 20 persen pencalonan presiden hingga kini masih menjadi perdebatan serius bagi politisi.
Namun demikan, Golkar mengaku mendukung atas berlakunya presidential threshold 20 persen tersebut.
Hal itu dikatakan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bidang Komunikasi dan Informasi, Nurul Arifin. Menurut dia, ambang batas 20 persen itu harus tetap dipertahankan.
“20 Persen kursi di parlemen saya kira sudah cukup. Kalaupun mau diperdebatkan mungkin hanya di persoalan angka.
Namun, tetap pada prinsipnya presidential threshold harus tetap ada,” ujarnya kepada awak media.
Dia menjelaskan, jika tak ada presidential threshold bias dipastikan calon presiden tidak akan tersaring.
Bahkan, dia membantah, jika ada yang menyebut presidential threshold mengamputasi tugas dari partai politik.
“Karena partai politik itu kan mempunyai fungsi untuk kaderisasi, kemudian aspirasi politik, kemudian menyediakan kader-kadernya untuk jabatan-jabatan politik dan itu sudah tersaring,” paparnya.
Dengan adanya presidential threshold, tambah Nurul, maka akan lebih jelas ketika partai politik menentukan siapa yang akan diusung menjadi calon presiden.
“Ketika tidak ada presidential threshold, semua orang bisa masuk begitu. Dan ini bisa mengakibatkan kericuhan, keributan, riuh rendah yang tidak perlu dan seleksi melalui partai politik sudah sesuai dengan undang-undang,” kata dia lagi. @rd
Previous
Golkar dukung presidential threshold, Nurul Arifin: ambang batas 20 harus dipertahankan
Related posts
S:Lensaindonesia.com