PELITANEWS.CO - Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon diketahui melayangkan tantangan kepada Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas atau y...
PELITANEWS.CO - Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon diketahui melayangkan tantangan kepada Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas atau yang kerap dipanggil Gus Yaqut.
Melalui akun Twitter miliknya, Fadli Zon menantang Gus Yaqut untuk berdebat secara terbuka soal populisme Islam.
Menurutnya, Gus Yaqut tidak seharusnya mengurusi soal populisme Islam. Ia pun mempertanyakan tugas Gus Yaqut sebagai Menag.
“Ayo kita berdebat di ruang publik apa itu ‘populisme’, ‘populisme Islam’ dan apa urusannya Menag ngurusi ini. Apa tupoksinya?” ujar Fadli Zon di akun Twitter miliknya pada Minggu, 27 Desember 2020.
Tantangan tersebut menjadi perbincangan publik. Salah satu yang menyoroti tantangan itu yakni anggota Nahdlatul Ulama, Zuhairi Misrawi atau lebih akrab disapa Gus Mis.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @zuhairimisrawi, Rabu 30 Desember 2020, Gus Mis mengunggah foto sebuah buku berjudul “Populisme Islam di Indonesia dan Timur Tengah” karya Vedi R. Hadiz.
Adapun alasan dirinya unggah foto buku tersebut lantaran alangkah lebih baik jika Fadli Zon membaca buku tersebut terlebih dulu agar dapat memahami populisme Islam secara mendalam.
“Sebaiknya Fadli Zon membaca buku ini untuk paham secara detail tentang Populisme Islam,” kata Gus Mis pada Selasa, 29 Desember 2020 kemarin.
Gus Mis merasa heran dengan Fadli yang merupakan seorang legislator dari sebuah partai berhaluan Nasionalis seperti Partai Gerindra namun membela populisme Islam.
“Fadli Zon ini aneh, legislator dari Partai Nasionalis, tapi membela Populisme Islam,” ucapnya.
Masih dalam cuitan yang sama, Gus Mis mengatakan bahwa diri Fadli Zon dipenuhi oleh paradoks dan kerancuan.
“Sejak itulah, ia dalam dirinya penuh paradoks dan kerancuan,” kata Gus Mis.
Sebaiknya Fadli Zon membaca buku ini untuk paham secara detail tentang Populisme Islam. Fadli Zon ini aneh, legislator dari Partai Nasionalis, tapi membela Populisme Islam. Sejak itulah, ia dalam dirinya penuh paradoks dan kerancuan. pic.twitter.com/Nb1j6xkBVx— Gus Mis (@zuhairimisrawi) December 29, 2020
Sebelumnya, Gus Yaqut menyebutkan bahwa populisme Islam tengah berkembang di tengah masyarakat Indonesia.
Menurutnya, populisme Islam terjadi ketika ada kelompok yang berbeda keyakinannya, lalu dianggap musuh oleh kelompok lainnya.
Hal itu ia ungkapkan dalam acara diskusi lintas agama dengan tema “Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Kebhinekaan”.***
S:PikiranRakyat