PELITANEWS.CO - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Luqman Hakim angkat bicara terkait pel...
PELITANEWS.CO - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Luqman Hakim angkat bicara terkait pelaku demo di rumah Menko Polhukam Mahfud MD.
Menurut Luqman, bohong besar jika mereka pelaku yang berdemo di rumah Mahfud MD sedang membela Islam.
"Mereka mengepung seorang ibu berumur 90 tahun di dlm rumah sambil teriak bunuh bunuh. Bohong besar kalau mereka mengaku sedang membela Islam," tulis Luqman di akun Twitter miliknya dikutip mantrasukabumi.com pada Minggu, 6 Desember 2020.
Menurut Luqman, ajak membunuh seseorang itu sangat bertentangan dengan ajaran agama Islam.
"Ajak bunuh seorang ibu bertentangan dg ajaran Islam," lanjutnya.
Mereka mengepung seorang ibu berumur 90 tahun di dlm rumah sambil teriak bunuh bunuh. Bohong besar kalau mereka mengaku sedang membela Islam. Ajak bunuh seorang ibu bertentangan dg ajaran Islam. Agama di tangan pemimpin yg salah, bisa menjadi mesin brutal penghancur kemanusiaan.
Karena itulah lanjut Luqman, agama akan menjadi mesin brutal penghancur kemanusiaan jika berada di tangan pemimpim yang salah.
*Agama di tangan pemimpin yg salah, bisa menjadi mesin brutal penghancur kemanusiaan," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebutkan jika pelaku sudah ditangkap.
Hal itu disampaikan Mahfud menjawab cuitan Khairil Anwa Notodiputro yang menyebut peribahasa Madura.
Khairil mengatakan mestinya Mahfud MD marah besar jika ibunya diganggu sebagai sebuah penghormatan kepada ibu.
"Mas Khairil, Sdh ditangkap 1 orng, ditahan di Polda Jatim. Td malam ditangkap. Ada daftarnya, tak pandang bulu, nanti digilir satu persatu," tulis Mahfud.
Mas Khairil, Sdh ditangkap 1 orng, ditahan di Polda Jatim. Td malam ditangkap. Ada daftarnya, tak pandang bulu, nanti digilir satu persatu. Polri pny semboyan PROMOTER (profesional, modern, dan teroercaya). Itu bkn semboyan kosong tp jg didukung tekad, saintific, dan teknologi.
Menurut Mahfud, polisi memiliki semboyan Promoter yang didukung dengan tekad, saintific, dan juga teknologi.
"Polri pny semboyan PROMOTER (profesional, modern, dan teroercaya). Itu bkn semboyan kosong tp jg didukung tekad, saintific, dan teknologi," lanjutnya.**
S:mantrasukabumi