PELITANEWS.CO - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Fadli Zon beraksi keras atas keputusan pemerintah membubarkan Front Pembela Islam ...
PELITANEWS.CO - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Fadli Zon beraksi keras atas keputusan pemerintah membubarkan Front Pembela Islam (FPI).
Fadli Zon mengatakan pembubaran sebuah organisasi tanpa proses pengadilan adalah praktik otoritarianisme.
Bahkan Fadli Zon dengan tegas mengatakan hal itu termasuk pembunuhan terhadap demokrasi dan penyelewengan konstitusi.
"Sebuah pelarangan organisasi tanpa proses pengadilan adalah praktik otoritarianisme. Ini pembunuhan thd demokrasi n telah menyelewengkan konstitusi," tulis Fadli Zon di akun Twitter miliknya dikutip mantrasukabumi.com pada Rabu, 30 Desember 2020.
Sebuah pelarangan organisasi tanpa proses pengadilan adalah praktik otoritarianisme. Ini pembunuhan thd demokrasi n telah menyelewengkan konstitusi.
— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) December 30, 2020
Seperti diberitakan, pemerintah melalui Mentri Koordinator Politik Hukum dan Keamanaan (Menko Polhukam) Mahfud MD resmi mengumumkan pembubaran organisasi Front Pembela Islam (FPI).
Mahfud MD juga mengatakan, dengan pembubaran FPI tersebut, pemerintah resmi melarang seluruh kegiatan Front Pembela Islam (FPI).
"Saat ini pemerintah melarang aktivitas FPI dan akan menghentikan setiap kegiatan yang dilakukan FPI karena FPI tidak lagi mempunyai legal standing baik sebagi ormas maupun sebagai organisasi biasa," ujar Mahfud MD, dalam konferensi pers, di Kantor Kemenkopolhukam pada Rabu, 30 Desember 2020.
Dengan begitu lanjut Mahfud MD, seluruh kegiatan ormas yang dipimpin oleh Habib Rizieq Shihab resmi dilarang.
Dalam konferensi pers tersebut, Mahfud MD didampingi Menkumham Yassona Laoly, Mendagri Tito Karnavian, Kepala KSP Moeldoko, Jaksa Agung ST Burhanuddin, Menkominfo Johnny G Plate.
Selain itu, hadir juga Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Idham Azis, Kepala BIN Budi Gunawan, Kepala PPATK Dian Ediana, Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar, dan Wamemkumham Eddy Hiariej.
Seperti diketahui, ormas Front Pembela Islam (FPI) akhir-akhir ini menjadi sorotan publik. Berbagai peristiwa terjadi semenjak kepulangan Habib Rizieq Shihab.
Salah satu yang masih hangat adalah penembakan 6 laskar Front Pembela Islam (FPI) di Tol Jakarta - Cikampek KM 50.***
S:mantrasukabumi